Pengangguran (Unemployment)

    

Illustrasi by Ron Lach from pexels

    Pengangguran merupakan permasalahan yang dialami oleh banyak negara didunia tak terkecuali indonesia. Dinegara manapun masalah pengangguran tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, namun angkanya dapat diminimalkan.

    Menurut teorinya, pengangguran adalah keadaan seseorang yang samasekali tidak bekerja atau sedang aktif mencari pekerjaan. Pengangguran berdampak buruk terhadap ekonomi, sosial, dan mental (psikologis). Secara ekonomi dapat meningkatkan kemiskinan, daya beli masyarakat menjadi rendah, pendapatan pajak penghasilan yang diterima negara menjadi menurun karena masyarakat tidak mempunyai pendapatan. Selain itu, meningkatnya tindakan kriminalitas dilingkungan masyarakat misal penipuan, pencurian, perampokan, dan bahkan sampai pada pembunuhan. Tindakan tersebut dilakukan karena dilatarbelakangi oleh kondisi ekonomi yang buruk demi bisa memenuhi kebutuhan hidup (sandang, pangan, dan papan). Terlalu lama menganggur juga dapat menyebabkan seseorang kehilangan motivasi, menurunkan keahlian kerja, membuat seseorang depresi, dan bisa saja seseorang mengakhiri hidupnya akibat tidak kuatnya menghadapi tekanan.

    Pengangguran perlu adanya perhatian serius dari pemerintah, supaya tidak mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tentunya pengangguran terjadi bukan tanpa sebab, ada beberapa penyebab kenapa pengangguran bisa terjadi:

  1. Angkatan kerja jumlahnya lebih banyak daripada lapangan kerja yang tersedia, sehinga untuk mendapatkan pekerjaan para pencari kerja harus bersaing ketat dengan para pencari kerja lainya.
  2. Pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para karyawan sebuah pabrik atau perusahaan. Biasanya PHK terjadi karena alasan efisiensi (mengurangi biaya operasional), bisnis perusahaan yang kurang menguntungkan, perusahaan mengalami kebangkrutan, mengeluarkan karyawan yang dianggap kurang memberikan kontribusi baik terhadap perusahaan.
  3. Kurangnya keterampilan yang dimiliki para angkatan kerja yang membuat sulitnya mendapatkan pekerjaan.
  4. Rendahnya tingkat pendidikan, yang membuat terbatasnya akses untuk memilih pekerjaan yang di layak.
  5. Tingkat pendidikan tinggi yang tidak terserap pasar kerja, karena lapangan kerja terbatas/sedikit.
  6. Kebijakan yang berlaku di suatu wilayah atau negara.

Selain penyebab, pengangguran juga terbagi kedalam beberapa jenis, diantaranya adalah:

  • Pengangguran struktural, merupakan pengangguran yang diakibatkan karena perubahan struktur ekonomi suatu negara. Contoh : perubahan sektor pertanian ke sektor industri, dimana masyarakat yang tidak memiliki keahlian dibidang industri maka mereka akan mengalami kesulitan didalam mendapatkan pekerjaan dibidang industri tersebut.
  • Pengangguran musiman, merupakan pengangguran yang disebabkan oleh pegantian musim atau perubahan musim. Contoh : para petani yang menunggu waktu panen tiba, sementara menganggur.
  • Pengangguran friksional, merupakan pengangguran yang terjadi karena adanya perbedaan permintaan tenaga kerja dengan penawaran kerja yang tersedia. Contoh : perusahaan membuka lowongan kerja untuk lulusan S1 Teknik industri, sedangkan para pelamar kerja banyak yang hanya lulusan SMA perhotelan.

Serta jenis pengangguran lainnya seperti pengangguran terselubung, setengah menganggur, pengangguran terbuka, dan sebagainya. Adanya penggolongan pengangguran ini, dikarenakan faktor penyebab terjadinya pengangguran memang berbeda-beda. Terlepas apapun penyebabnya, pengangguran harus ditangani dengan baik oleh pemerintah yang didukung peran masyarakat, agar masalah pengangguran dapat ditekan/diminimalkan.

Upaya-upaya untuk menekan/meminimalkan pengangguran dapat dilakukan melalui cara-cara seperti berikut ini :

  1. Memperbaiki mutu pendidikan supaya masyarakat memiliki kesempatan yang sama dalam mendapatkan  pekerjaan.
  2. Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana.
  3. Memberikan pelatihan dan peningkatan kualitas keterampilan angkatan kerja agar mereka siap menghadapi dunia kerja.
  4. Menciptakan UMKM/ usaha secara mandiri.
  5. Memperluas lapangan pekerjaan diberbagai sektor yang lebih banyak menyerap tenaga kerja manusia.

    Dari penjelasan tersebut menyadarkan kita bahwa jangan pernah menganggap remeh pengangguran, karena dampak buruknya akan merembet ke berbagai aspek baik yang bersifat materi maupun immateri. Menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatnya kemiskinan, daya beli masyarakat menjadi rendah, meningkatnya tindakan kriminalitas dilingkungan masyarakat (Penipuan, pencurian, perampokan, sampai kepada pembuhuhan), serta dapat mengakibatkan seseorang menjadi depresi dan bukan tidak mungkin mengakhiri hidupnya akibat terlalu lama menganggur. 

Hasanudin

Writer, Conten Creator

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama